Sumber Foto :sosok kompasiana.com |
When wealth is lost
Nothing is lost
When health is lost
Everything is lost
But when character is lost
Everything is lost
Minggu, 15 November 2012 awan hitam menggelayuti bumi pertiwi Indonesia. Salah satu putra terbaik bangsa dipanggil untuk selama-lamanya oleh sang khalik setelah menjalani perawatan di RS Setia Mitra Jakarta dalam usia 82 tahun. Bapak Soemarno Soedarsono telah meninggalkan kita semua dengan kenangan yang sangat berharga, bukan uang atau materi kebendaan tapi ilmu yang bermanfaat dan amal sholeh.
Di tengah keterpurukan bangsa dengan segudang problematikanya ; korupsi, tawuran, mental Asal Bapak Senang (ABS), kekerasan, dll almarhum dengan santun dan gagahnya mengingatkan kembali arti pentingnya pembangunan karakter bagi bangsa Indonesia untuk meraih kejayaan seperti pada masa lampau.
Keterpurukan bangsa ini terjadi karena mulai lunturnya penanaman nilai-nilai luhur atau karakter dalam hati anak-anak bangsa. Nilai-nilai patriotisme, peduli, toleransi, kerjasama, rasa ingin tahu, tanggung jawab, religiusitas,ramah dll harus terus dikobarkan dalam setiap benak bangsa Indonesia. Karena inilah nilai-nilai luhur yang telah di wariskan oleh founding father bangsa ini dengan tetesan keringat dan tumpahan darah, dan inilah sejatinya bangsa Indonesia.
Perjalanan hidup almarhum sebagai seorang militer sejati telah memberikan banyak pembelajaran bagaimana membawa bangsa ini untuk meraih cita-cita luhur yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 membawa kesejahteraan bangsa dengan limpahan kekayaan alam dan budaya yang dilimpahkan oleh zat yang maha kuasa. Meski usia yang mulai udzur tapi semangat muda dan jiwa prajuritnya tidak boleh padam dalam menyemai nilai-nilai karakter bagi generasi penerus bangsa. Rangkaian kegiatan pelatihan, workshop, seminar dsb beliau lakukan ke seluruh nusantara dalam memberikan pemahaman dan keteladanan bagi kejayaan bangsa melalui pendidikan karakter.
Inilah amal sholeh yang penulis anggap sangat berharga dan bermakna bagi kemajuan bangsa Indonesia, sekarang dan masa yang akan datang.
Sudah barang tentu penanaman karakter tidak cukup dengan satu aspek pengetahuan saja (kognitif) tapi penerapan dan suri teladan menjadi panglima dalam keberhasilan penanaman karakter.
Lembaga pendidikan baik formal, non formal, dan informal tentu menjadi wadah yang strategis dalam penerapan nilai-nilai karakter seperti yang didengungkan pemerintah dalam rangka hari pendidikan nasional tahun 2012.
Semoga amal sholeh beliau bisa menghantarkan kepada kebahagiaan hakiki yaitu surga yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT, dan cita-cita beliau untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih bermartabat dan beradab menjadi sebuah kenyataan ....amin
Selamat Jalan Bapak Soemarno Soedarsono... Selamat Istirahat Bapak Karakter Bangsa .... Kami semua kehilanganmu. Turut berduka yang sedalam-dalamnya untuk keluarga beliau, Yayasan Jati Diri Bangsa, PT. Damavita Niaga, Bu Vita Manurung... dan keluarga besarnya.
Moh. Syahudin H (Guru SD Dian Didaktika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar