Jumat, 28 September 2012

Program One Day No Rice SDI Dian Didaktika Cinere

Di era tahun 1980an saat itu orde baru di bawah kepemimpinan nasional Soeharto berhasil mewujudkan Indonesia sebagai negara swasembada beras setelah sebelumnya Indonesia masuk dalam kategori negara pengimpor beras. Keberhasilan itu sudah barang tentu banyak faktor pendukungnya dari mulai kebijakan pemerintah kepada para petani serta ketersediaan lahan pertanian yang memadai.
Walikota Depok bersama guru dan siswa SDI Dian Didaktika dalam sosialisai program ODNR 
Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk Indonesia, maka sebagai bentuk konsekuensinya adalah meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan dan desakan kebutuhan dunia industri untuk membangun pabrik atau usaha. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan lahan pertanian di Indonesia semakin bertambah sempit, yang berimbas pada menurunnya hasil pertanian terutama beras atau padi.
Menurunnya hasil pertanian beras tidak sebanding lurus dengan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin bertambah, resikonya Indonesia harus kembali mengimpor beras dan yang sejenisnya misalnya gandum.
Menjadi sebuah pemikiran bersama untuk dicari solusinya dengan tujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan melepas ketergantungan impor beras dan sejenisnya kepada negara lain. Di lain sisi Indonesia kaya akan sumber daya alam yang senilai dengan bahan beras atau gandum yang mengandung karbohidrat tinggi. Ubi, singkong, jagung, talas, dan umbi-umbian lainya memiliki potensi yang besar untuk menggantikan beras ataupun gandum. Bahkan ini menjadi bahan alternatif pengganti beras dan gandum karena kandungan karbohidratnya yang lebih rendah dibandingkan beras dan gandum yang sering menjadi momok dan berkontribusi terhadap meningkatnya angka penderita penyakit diabetes melitus atau penyakit gula di tanah air.
Sebuah lompatan besar dan inovatif dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok di bawah pimpinan Dr.Nur Mahmudi Ismail dengan menggulirkan program One Day No Rice (satu hari tanpa nasi) atau ODNR yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Dimulai dikalangan pegawai pemerintah daerah kota Depok, program ini terus bergulir ke instansi pemerintah maupun swasta. 
SDI Dian Didaktika menjadi salah satu bagian penting dalam mensukseskan program ODNR. Sekolah yang berlokasi di Jl. Rajawali Cinere dengan predikat sebagai juara I sekolah sehat tingkat sekolah dasar sekota Depok tahun 2012 dan akan berkompetisi untuk wilayah Bogor ini menjadi tujuan sosialisasi program ODNR langsung oleh wali kota Depok Dr. Nur Mahmudi Ismail pada hari Selasa, 18 September 2012.
Bapak Wali Kota Depok  menjelaskan latar belakang program ODNR dan manfaatnya di hadapan guru, kepala sekolah, para dokter kecil, dan jajaran pejabat pemerintahan kota Depok. 
Apresiasi besar diberikan oleh bapak wali kota kepada SDI Dian Didaktika yang telah berusaha mewujudkan gerakan sekolah sehat dan merintis program ODNR disetiap hari Selasa dengan menghimbau kepada seluruh anak didiknya untuk membawa bekal makanannya bukan nasi atau berbahan gandum tapi berupa jagung dan umbi-umbian. Dengan harapan Indonesia akan menjadi negara yang sehat dan memiliki ketahanan pangan nasional yang kuat sesuai dengan potensi lokal yang diberikan Allah SWT.... amiin.     
        

Sabtu, 08 September 2012

Halal Bi Halal SDI Dian Didaktika

Tim Rampak Bedug SDI Dian Didaktika
Suasana Bersalam-salaman antara Murid dengan Guru
Setelah menjalankan ibadah syaum atau puasa di bulan Ramadhan selama sebulan lamanya maka umat muslim di dunia tanpa kecuali di Indonesia merayakan hari kemenangan yaitu hari raya idul fitri 1433 H. Umat muslim di hari raya idul fitri di hampir seluruh lapisan di dunia merayakannya dengan suka cita, saling bersilaturahmi, serta saling maaf-memaafkan diantara mereka. Moment yang indah yang mengilustrasikan eratnya ukhuwah dan kebersamaan diantara umat muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh seluruh warga sekolah di SDI Dian Didaktika yang berlokasi di kawasan Cinere kota Depok. 
Masa libur sekolah kurang lebih 3 minggu lamanya memberikan kerinduan kembali untuk bertemu saling berbagi kebahagiaan dan cerita-cerita selama berlibur idul fitri.
Hari pertama masuk sekolah pada medio Senen, 3 September 2012 menjadi moment yang tepat untuk diadakanya forum silaturahmi atau halal bi halal antara kepala sekolah, guru-guru, murid-murid, orangtua, dan warga sekolah lainya. 
Tim Paduan Suara kelas 1-2
Bu Sumiati selaku kepala sekolah dan dilanjutkan salam-salaman antar guru, siswa, pimpinan yayasan, serta sebagian orangtua yang hadir pada saat itu. Acara salam-salaman sebagai tanda saling memaafkan terasa lebih hikmat dengan iringan lagu-lagu rohani penyejuk kalbu oleh Bu Ati, Bu Nunung, Bu Dwi, Pak Randy dan ananda Callista serta Fauziah dari kelas 4 dan tak ketinggalan tim paduan suara kelas 1-2 dan kelas 3-4.
Acara halal bi halal diakhiri dengan kegiatan yang unik yaitu saling bertukar kue lebaran. Kue-kue lebaran yang dibawa oleh siswa dari kelas 1-6 diletakan di meja panjang di lapangan upacara. Beraneka macam kue lebaran baik yang tradisional maupun yang terkini disajikan oleh para siswa. Kemudian secara bersama-sama guru, siswa, dan warga sekolah yang lain mencicipi kue-kue tersebut dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur akan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Semoga kebersamaan dan ukhuwah islamiyah ini tidak akan sirna walau jaman mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat.... amin