Selasa, 23 Oktober 2012

TAWURAN PELAJAR DAN SOLUSINYA

Awan mendung kembali menggelayuti bumi pertiwi Indonesia, menorehkan tinta hitam wajah pendidikan tanah air. Aksi anarkisme kembali dipertontonkan anak-anak bangsa harapan dan tumpuan masa depan bangsa. Tawuran antara pelajar SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta kembali terjadi pada hari Senin, 24 September 2012 disiang bolong ketika lantunan adzan berkumandang membahanakan relung-relung suci untuk segera memenuhi panggilan Allah SWT.  Seorang pelajar kelas 1 SMAN 6 Jakarta bernama Alawy (15 th) tewas dengan luka sabetan senjata tajam di bagian dadanya. Dua hari berselang tawuranpun kembali pecah dengan melibatkan 2 sekolah yaitu SMK Yayasan Karya (YAKE) dengan SMK Kartika Zeni. di daerah Tebet Jakarta Selatan. Perisitwa inipun harus dibayar mahal dengan tewasnya seorang pelajar kelas tiga dari SMK Yayasan Karya (YAKE) Denny Januar.
Dua peristiwa mengenaskan ini tentu sudah cukup untuk menjadi pelajaran yang harus segera kita sikapi dengan sungguh-sungguh dan itikad yang baik dari semua pihak yang berkepentingan. Persitiwa tawuran antar pelajar terjadi bukan serta merta terjadi dengan tiba-tiba, tapi ada sebuah kepentingan dan rencana yang terorganisir maupun tak teroganisir untuk kepentingan kelompoknya masing-masing. Unsur egoisme untuk menaikan citra atau gengsi di setiap kelompok pelajar, dendam kesumat yang terus diwariskan, kurangnya respek terhadap lingkungan sekitar sekolah, dan gersangnya nilai-nilai spiritualitas dalam setiap pribadi para siswa menjadi faktor kuat yang menyebabkan peristiwa tawuran ini kerap terjadi. 
Fenomena tawuran ini tentu sudah banyak pengkajian melalui forum diskusi, seminar, maupun workshop yang sudah barang tentu ditujukan untuk mencari solusi terbaik dalam mencegah dan meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar .Beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan alternatif solusi dalam mencegah tawuran ini antara lain :
1. Meningkatkan Kepedulian
Semua elemen masyarakat diajak untuk sama-sama lebih      peduli      dengan gejala atau kemungkinan akan  
terjadinya tawuran. Pihak-pihak terkait seperti sekolah (warga sekolah), masyarakat di  sekitar sekolah, 
orang tua murid dan pihak keamanan harus tahu dan mengerti gejala dan penanggulangannya ketika gejala tawuran itu akan terjadi sehingga secepat mungkin tawuran itu dapat dicegah
2. Kegiatan Positif
Pada usia rentan transisi dari tahap remaja dan dewasa para pelajar memiliki keukuatan energi yang besar. Apabila energi ini tidak tersalurkan pada kegiatan-kegiatan positif maka akan lahir kekuatan negatif yang mendorong mereka untuk berbuat yang tidak baik. Kegiatan ekskul, organisasi sekolah, pecinta alam dan menjalin kemitraan bersama dengan dua sekolah yang selama ini "berseteru" dalam satu event yang akan menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai humanisme, spiritualisme, etika dan estetika tentu akan dirasakan positif dalam mencegah tawuran tersebut.
3. Menjalin Komunikasi
Menjalin komunikasi sangat penting terutama bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menggali informasi
dari para siswa tentang kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh para siswa. Teknologi informasi di masa sekarang dapat menjadi sarana dalam menggali informasi tersebut. Mengajak siswa bicara sudah tentu menjadi barang mewah buat mereka. Karena ketika mereka diajak bicara itu artinya kita menghargai para siswa, eksistensi dan harga dirinya sangat diperhatikan tentu akan berimbas positif kepada image ortu, sekolah dan masyarakat
4. Berintegrasi dengan Media
Media sebagai agen perubahan atau pembaharuan sangat viatl artinya dalam proses perubahan perkembangan diri siswa atau pelajar. Tampilan dan tontonan yang disajikan akan membekas dalam alam bawah sadar siswa atau pelajar, sehingga bisa jadi tontonan yang menyajikan kekerasan, sadisme, dan pornografi akan menjadi sesuatu yang legal dan halal dibenak para pelajar. Untuk itu media harus lebih bijak lagi dalam menyajikan program-program acaranya. Program acara yang mencerdaskan sudah barang tentu
akan berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa.
Sedikit solusi ini mungkin bisa menjadi sedikit cahaya lentera dalam menerangi kegelapan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik lagi ...amin.