Rabu, 17 September 2014

PRESIDEN BARU INDONESIA

Pasca keputusan dari Mahkamah Konstitusi yang tidak mengabulkan gugatan hasil Pemilihan Presiden dari kubu Prabowo - Hatta atau dari koalisi Merah Putih, maka sudah bisa dipastikan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla akan menampuk jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia masa bakti 2014-2019. Keputusan itu sekaligus sebagai babak akhir dalam menyelesaikan perselisihan hasil pilpres. Sudah menjadi rahasia umum jika sebuah keputusan pasti akan menyisakan sebuah kekecewaan dan kebahagiaan bagi yang bertarung.
Dengan hitungan hari, pasangan Jokowi - Jusuf Kalla akan dilantik menjadi Presiden dan Wapres pada tanggal 22 Oktober 2014 menggantikan pasangan SBY - Boediono. Tentu sebuah moment yang indah dan tercatat dengan tinta emas dalam sejarah Indonesia bahwa di bumi pertiwi untuk kesekian kalinya Republik Indonesia memiliki presiden baru yang selalu dipresentasikan sosok yang sederhana dan dekat dengan rakyatnya. Model blusukan yang menjadi ikon perjuangan Jokowi berhasil menarik simpati sebagian besar rakyat Indonesia, seakan memperkuat keinginan rakyat Indonesia bahwa Indonesia butuh pemimpin yang peduli dengan nasib rakyat kecil, seperti : petani, pedagang, buruh, dan nelayan.
Amanah rakyat yang tak ternilai harganya tersebut tentu harus diapresiasi betul oleh Jokowi dan Jusuf Kalla dalam menuntaskan problematika bangsa yang masih menjadi PR dari presiden sebelumnya. Langkah-langkah kongkret yang lebih efisien dan efektif menjadi harga mati yang harus ditempuh dalam lima tahun ke depan guna menyelesaikan permasalahan bangsa yang semakin berat ini. 
Penyusunan Kabinet atau Menteri atau pejabat tinggi negara harus mengacu pada visi dan misi yang telah digaungkan dalam kampanye pilpres yang lalu. Memilih menteri yang cerdas, beretika baik, integritas tinggi, visioner, nasionalisme yang tinggi, anti korupsi dan dekat denga rakyat adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh Jokowi - Jusuf Kalla. 
Singkirkan sementara politik balas budi dengan partai politik pengusung karena parpol sudah berjanji kepada rakyat bahwa dukungan yang telah diberikan itu "murni ikhlas" tanpa ada politik dagang sapi, tawar menawar kekuasaan dsb. Rakyat pasti akan menunggu janji-janji itu, karena sesungguhnya kekuasaan itu ada ditangan rakyat, rakyat akan mengawasi segala gerak-gerik pemerintah. Untuk itu sudah sepatutnya kepentingan rakyat dan bangsa ini ditempatkan pada posisi terhormat diatas kepentingan pribadi maupun golongan atau partai atau kelompok.
Selamat berjuang Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla .... nasib rakyat Indonesia kini ada ditangan bapak-bapak semua, semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kearifan dalam mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, terhormat, dan bermartabat ...amin   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar